Wagub Dinda Isyaratkan Maju di Musda Golkar NTB, Tapi Enggan Bicara Banyak

LOMBOK, iNewsLombok.id – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dijadwalkan pada 24 Mei 2025, atmosfer politik di tubuh partai mulai memanas.
Dua sosok berpengaruh, Indah Dhamayanti Putri (Dinda) dan Mohan Roliskana, menjadi pusat perhatian publik karena diduga akan saling berhadapan dalam perebutan posisi Ketua DPD Golkar NTB.
Ketika ditanya awak media tentang kemungkinan dirinya maju dalam Musda, Dinda memberikan jawaban diplomatis namun sarat makna.
"Musda milik Golkar, hadir ya kami undang tanggal 24," ucap Dinda, Selasa (20/5/2025), sambil tersenyum.
Jawaban tersebut oleh banyak pihak dianggap sebagai sinyal politik halus bahwa Dinda siap mencalonkan diri, meski ia menolak membahas lebih lanjut.
“Sudah ya,” jawabnya singkat saat kembali ditanya oleh awak media.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar NTB saat ini, Mohan Roliskana, menanggapi pertemuan dengan Dinda secara ringan dan penuh keakraban.
“Hanya kangen-kangenan,” ujarnya sembari tertawa. Mohan yang juga menjabat sebagai Wali Kota Mataram memperlihatkan sikap tenang dan tidak menunjukkan indikasi kekhawatiran akan dinamika yang terjadi menjelang Musda.
Pertemuan antara kedua figur ini sebelumnya juga sempat memunculkan interpretasi bahwa ada potensi kerja sama atau rekonsiliasi politik di internal Golkar NTB.
Meski publik memperkirakan keduanya akan bersaing, keharmonisan dalam komunikasi bisa jadi sinyal bahwa mereka mempertimbangkan koalisi strategis demi menjaga kekompakan partai.
Menurut pengamat politik lokal, pertemuan informal seperti ini menjadi bagian dari diplomasi internal, memperlihatkan kedewasaan politik dan upaya mencegah polarisasi kader di tingkat daerah.
Musda Jadi Ujian Gagasan dan Kepemimpinan Baik Dinda maupun Mohan memiliki rekam jejak kuat dan basis massa yang solid. Dinda dikenal luas sebagai Wakil Gubernur NTB, sementara Mohan memiliki pengaruh signifikan sebagai kepala daerah di Ibu Kota Provinsi NTB.
Musda Golkar tahun ini bukan sekadar ajang perebutan posisi, melainkan arena adu visi dan strategi membesarkan partai, khususnya menyongsong Pilkada serentak 2024–2025.
Keduanya diharapkan mampu menyampaikan agenda pembangunan daerah serta konsolidasi organisasi Golkar di NTB secara berkelanjutan.
Respons Dinda yang diplomatis serta sikap santai Mohan menunjukkan bahwa dinamika politik Golkar NTB saat ini berjalan dalam koridor etika dan komunikasi terbuka. Walaupun ada kemungkinan kontestasi, semangat kebersamaan tetap dijaga.
Musda 24 Mei 2025 akan menjadi penentu arah baru kepemimpinan Golkar NTB. Apakah akan melahirkan pemimpin baru, memperkuat rekonsiliasi, atau bahkan kolaborasi antartokoh? Yang pasti, publik dan kader kini menanti, tidak hanya hasil Musda, tetapi juga arah baru Golkar dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
Editor : Purnawarman