Infeksi Paru Serang Jamaah Haji NTB, 7 Dirawat Intensif di Rumah Sakit Saudi

LOMBOK, iNewsLombok.id – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Aziz, mengonfirmasi bahwa hingga kelompok terbang (kloter) 12, sebanyak 4.228 jamaah haji reguler asal NTB telah diberangkatkan melalui Asrama Haji Mataram, 7 jamaah haji masih dirawat intensif di Saudi akibat infeksi paru. Proses ini menjadi bagian dari Kloter Sasambo, yang mengakomodasi jamaah dari hampir seluruh kabupaten/kota di NTB.
“Sampai dengan kloter 1 hingga 12, kloter 12 ini Sasambo hampir karena semua kabupaten ada jamaahnya,” ungkap Zamroni saat konferensi pers, Jumat (16/5/2025).
Kloter terakhir dari NTB termasuk dalam gelombang kedua dan langsung diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi. Para jamaah langsung mengenakan pakaian ihram sejak dalam pesawat dan melakukan miqat (niat ibadah haji) di udara. Setelah tiba, mereka langsung menjalankan umrah sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
Menurut Zamroni, seluruh petugas kloter telah menjalankan tugas dengan optimal dalam mendampingi para jamaah selama proses ibadah. Namun, tantangan terbesar di lapangan adalah cuaca panas ekstrem di Arab Saudi yang berdampak pada kondisi fisik jamaah.
“Semua petugas kita maksimal melaksanakan tugas. Adapun keluhan jamaah adalah bagian dari risiko, namun tetap kami pantau dari laporan para petugas,” jelas Zamroni.
Ia menambahkan bahwa komunikasi yang aktif antara petugas kloter dan sektor pelayanan haji di Arab Saudi sangat penting agar jamaah mendapat penanganan cepat bila mengalami kendala kesehatan atau teknis selama berada di Tanah Suci.
Dr. Feri Wardana dari Tim Kesehatan Haji Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) NTB melaporkan bahwa dari total 4.499 jamaah yang diperiksa secara medis, 16 orang dirujuk ke rumah sakit, termasuk 4 pasien gangguan kejiwaan dan 12 lainnya ke RS provinsi karena berbagai penyakit serius.
“Kami memeriksa 4.228 jamaah reguler. Totat 4.499 jamaah dan 271 jamaah terdiri dari Pembimbing Ibadah Haji, PHD dan Tenaga Medis. 16 jamaah dirujuk, 4 di antaranya dirujuk ke rumah sakit jiwa, 12 orang dirujuk ke rumah sakit provinsi,” terang Feri.
Dua jamaah meninggal dunia, satu di antaranya bernama STM asal Bima yang wafat karena serangan jantung di Mataram sebelum keberangkatan. Satu lagi meninggal di Arab Saudi akibat infeksi paru-paru akut.
Selain itu, 7 jamaah lainnya dirawat intensif karena mengalami infeksi saluran pernapasan yang dipicu oleh suhu tinggi dan kualitas udara buruk di Arab Saudi. Tim medis mengimbau jamaah untuk selalu menggunakan masker, menjaga asupan cairan, dan menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan saat siang hari.
Sebanyak lima jamaah haji ditunda keberangkatannya ke tahun 2026 karena alasan medis. Di antara mereka, dua berasal dari Bima yang menderita TBC, satu jamaah dari Lombok Barat yang sedang hamil, serta dua lainnya mengalami infeksi paru berat yang tidak memungkinkan mereka menjalani ibadah haji tahun ini.
Sebagai langkah antisipasi, Kemenag NTB dan tim medis terus melakukan pemantauan terhadap jamaah yang telah berada di Arab Saudi agar ibadah mereka tetap lancar dan aman.
Editor : Purnawarman