Skandal Korupsi Masker COVID-19 di NTB: Kerugian Negara Rp1,5 Miliar, Enam Tersangka Dibidik

LOMBOK, iNewsLombok.id – Hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengungkap dugaan korupsi dalam pengadaan masker COVID-19 oleh Dinas Koperasi dan UMKM NTB tahun 2020. Kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp1,5 miliar.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima hasil audit tersebut dan saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti serta memeriksa saksi ahli sebelum menetapkan enam tersangka dalam kasus ini.
"Kemarin BPKP sudah merilis, hasilnya ada kerugian negara sebesar Rp1,5 miliar," kata AKP Regi Halili, Senin (17/2/2025).
Kanit Tipikor Iptu I Komang Wilandra menambahkan bahwa penyidik akan segera memeriksa saksi ahli dari BPKP untuk mengonfirmasi dan menyinkronkan laporan audit sebelum menetapkan tersangka.
"Laporan tertulisnya belum kami terima, tapi ekspos penyampaian sudah dilakukan pada Jumat lalu. Dalam minggu ini, laporan akan diberikan," jelasnya.
Kasus ini bermula dari pengadaan masker COVID-19 yang menggunakan dana pusat sebesar Rp12,3 miliar, hasil dari kebijakan refocusing anggaran di masa pandemi. Penyidik menemukan indikasi markup harga serta masker yang tidak sesuai spesifikasi, yang mengarah pada tindak pidana korupsi.
Polresta Mataram telah menyelidiki kasus ini sejak Januari 2023, kemudian meningkatkan statusnya ke tahap penyidikan pada September 2023. Hingga kini, penyidik masih merahasiakan identitas keenam tersangka yang akan ditetapkan.
"Untuk penetapan tersangka, kami masih mengumpulkan bukti secara menyeluruh. Nanti akan kami sampaikan," pungkas AKP Regi Halili.
Editor : Purnawarman