Paket Iqbal-Mori Sangat Potensial di Pilgub NTB 2024, Pengamat UIN Mataram Sebut Ini Alasannya

LOMBOK, iNewsLombok.id - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Doktor Agus menyebut bahwa sosok Politisi Nasdem dan Anggota DPR RI Terpilih dari Dapil NTB 1 Mori Hanafi menjadi calon Wakil Gubernur potensial mendampingi Juru Bicara Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal yang akan maju menjadi Calon Gubernur 2024. Karena belum lama ini Iqbal mengungkapkan kreteria wakil yang diidamkan yakni politisi dan mencerminkan ke NTB an.

"Paket iqbal dan mori, pasangan potensial. Kominikasinya Iqbal melompat langsung ke pusat, karena Iqbal paham betul bukan orang partai jadi harus melampaui kerja-kerja politisi. Kenapa harus memilih dari pulau sumbawa karena dia merasa akan mendapatkan sokongan pemilih di Lombok Tengah. Mori pada pemilu 2019 mendapat suara yang signifikan (Bima dan Dompu) dan pandai menjaga loyalitas pendukungnya, tidak tergoyahkan di pileg 2024 terpilih, itulah yang bisa menjadi rasionalitas iqbal memilih mori,"tegasnya, Sabtu (25/5/2024).

Baca Juga

Cagub NTB Iqbal: Survei LSI itu Independen, Tidak Ada Kaitannya dengan Saya

Peneliti Pusat Demokrasi dan Kebijakan Publik (PuSDeK) UIN Mataram ini juga menegaskan bahwa proses masih panjang paket cagub dan cawagub ini harus melalui survei dulu untuk menguji elektabilitasnya.

"Pemilihan masih panjang. tetapi tetap keputusan akhir partai politik di pusat akab melihat rasionalitas hasil survei karena sampai dengan saat ini masih menjadi metode akademik yang paling ilmiah,"tegasnya.

Hasil survei ini akan menjadi Instrumen untuk mengetahui pemilih. Karena paket cagub dan cawagub yang muncul di media tujuannya untuk meningkatkan elektabilitas.

Baca Juga

Momen 3 Paslon Pilgub NTB 2024 Saling Bersalaman usai Debat Perdana Selesai

"Penyebaran spanduk dimana mana oleh calon biasanya dilakukan survei internal papol dan oleh mereka sendiri. Semakin banyak diberitakan ini akan meningkatkan elektabilitas. Ini akan dilakukan oleh elit politik kita sampai 27 Agustus . Semua masih dinamis. Cek respon pemilih,"terangnya.

Iqbal bukan politisi lebih harus maksimal.

Editor : Purnawarman