Pemerintah Bakal Bangun 8 Stadion di IKN, Begini Tanggapan Netizen

Lombok Tengah, Inewslombok.id- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sampai saat ini terus dilakukan. 

Baca Juga

BPKH Kelola Rp169 Triliun Dana Jamaah Haji, Target Bertambah Rp170 Triliun di Akhir 2024

Bukan hanya pembangunan gedung-gedung pemerintahan seperti Istana Negara, akan tetapi pemerintah juga akan melakukan pembangunan stadion atau lapangan sepakbola di kawasan ini. 

Dilansir dari akun twitter Presiden Jokowi @jokowi, dalam cuitannya pukul 14.16 WIB, presiden mengatakan bahwa Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan memiliki pusat latihan untuk mendukung persepakbolaan Indonesia. 

Nantinya, di IKN akan dibangun setidaknya delapan lapangan sepak bola dan diharapkan selesai dalam satu tahun. 

Baca Juga

SJP Tuding Pengereman Investasi Asing di IKN hanya Gimmick: Belum ada Satu Rupiahpun Masuk

Sementara, untuk pembangunan lapangan sepak bola sendiri, Presiden menerangkan, akan dibiayai oleh FIFA. 

Hal itupun mendapat ragam komentar dari netizen.

Seperti akun @agusali07689603 yang melontarkan kritikan pedas. 

"Pak pak sampeyan aja bahas korban malang malah ketawa saya bahas di lain waktu pencitraan sampean hebat pak yg kritik sampean di penjara luas biasa citra bapak benar benar nipu saya dulu sekarang saya gamau di tipu orang ku*** kaya bapak" Tulisnya. 

Baca Juga

Anggota DPR Asal Lombok Pertanyakan Anggaran Pembangunan IKN Masih Belum Jelas

Ada juga @DaltonSembirin yang mendukung wacana pemerintah itu. 

"Kita perlu majukan olahraga modern dan canggih Pakdhe, dan itulah tennis. Indonesia layak punya turnamen Grand Slam. Tennis lebih fair, jujur dan sportive jauh dari sifat brutal. Sy dulu suka bola tapi pindah hati ke tennis. Lebih sportive lebih pakai akal budi. Lebih membangun," ujarnya. 

Akun @defaqihudin juga ikut berkomentar, "Awas jatuh. Ngimpinya terlalu tinggi. Padahal besok sudah mau lengser".

Baca Juga

Pemerintah Klaim Biayai IKN dari Crowdfunding, PKS : Ini Tak Beri Keuntungan Rakyat

Selain itu juga, akun @raharjokw mempertanyakan soal apakah pembangunannya akan berhutang lagi atau tidak "Ngga pakai ngutang membangunya kan pak…?" (**) 

Editor : Dewi Ayu Tri Anjani