LOMBOK. iNewsLombok.id - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hadrian Irfani membantah tudingan Djohan Sjamsu bahwa dirinya cawe-cawe di Pilkada Lombok Utara dengan tidak melibatkan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB tersebut yang mengaku berhasil memenangkan partainya di Pileg 2024.
""Semua (Ketua DPC Djohan Sjamsu)dilibatkan, kami memproses usulan DPC,"ungkapnya, Sabtu (6/7/2024).
Lalu Ari menegaskan tidak segan-segan apabili menemukan ada kader yang mbalelo maka akan diberikan sanks tegas sesuai aturan organisasi.
"Siapapun dia (Djohan Sjamsu), jika ada pengurus yg bersebrangan dengan instruksi atau keputusan partai, maka tentu akan diberikan sanksi sesuai AD/ART,"tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Lombok Utara yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Lombok Utara Djohan Sjamsu, gerah dengan ulah Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tiba-tiba membawa keputusan DPP memberikan rekomendasi kepada TGH Lalu Muchsin Effendi menjadi calon bupati pada Pilkada KLU tahun ini tanpa melibatkan dirinya sebagai Ketua DPC yang berhasil memenangkan partai di Pileg 2024.
"Ingat, yang berjuang dan kerja untuk PKB bisa menjadi pemenang pemilu dengan meraih enam kursi di DPRD KLU itu, siapa? Kan saya. Tapi jika rekomedasi lain diberikan itu juga terserah Ketua DPW PKB," tegas Djohan Bupati dua periode ini dengan mimik marah, Rabu (3/7/2024).
Djohan menegaskan bahwa pihaknya akan bersifat pasif atas putusan DPP PKB yang sudah menerbitkan rekomedasi pada TGH Lalu Muchsin Effendi sebagai bakal calon bupati.
Hal itu menyusul Djohan akan lebih memilih fokus untuk memenangkan sang putra, yakni Kusmalahadi yang akan berpasangan dengan Najmul Akhyar di Pilkada KLU.
Terlebih, sejumlah dukungan parpol sudah dikantongi Paslon Najmul dan Kusmalahadi yakni, Partai Demokrat, PPP dan Perindo.
"Memang Paslon Najmul dan Kusmalahadi belum deklarasi. Ini karena kita fokus merampungkan koalisi parpol yang kini sudah mengerucut dan tinggal menunggu rekomedasi saja," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa diluar tiga parpol tersebut, Djohan juga mengakui bahwa ada parpol lainnya yang tengah Intensif diajak berkomunikasi hingga kini.
Hal itu, lantaran hubungan Djohan dengan para pimpinan parpol baik di tingkat kabupaten, provinsi dan DPP terjalin sangat baik.
"Yang pasti, akan ada parpol tambahan untuk Najmul - Kusmalahadi untuk tampil di Pilkada KLU. Intinya, kita terus melakukan komunikasi tidak hanya di tingkat DPW tapi juga DPP," terangnya.
Djohan menyebut bahwa pasangan Najmul dan Kusmalahadi adalah pasangan yang sangat ideal untuk melanjutkan program pembangunan yang kini berjalan.
Menurutnya Najmul-Kus bisa jadi kombinasi keduanya melengkapi sosok politik dan birokrasi yang sangat dibutuhkan dalam membangun Lombok Utara.
”Sosok Najmul ini sudah sangat berpengalaman di politik. Beliau (Najmul) sempat menjadi wakil saya di periode pertama dan menjadi penantang saya di Pilkada lalu. Sedangkan, Kusmalahadi ini pengalaman bagus juga untuk dari sisi birokrasi,” jelas Djohan.
Oleh karena itu, menurut Djohan, pasangan Najmul-Kusmalahadi akan saling melengkapi. Yakni, satunya masih muda dan satu sudah dewasa dalam pemerintahan.
”Muda dan dewasa ini bagus untuk pembangunan daerah kita. Yang dewasa kita butuhkan dan mudah dibutuhkan yang mana gabungan dua usia ini akan bagus untuk Lombok Utara kedepannya,” papar dia.
Terlebih Najmul sudah pernah menjadi bupati dan wakil bupati. Sedangkan Kus adalah birokrat yang punya pengalaman birokrasi.
Dalam membangun daerah perlu pengalaman birokrasi dan politik yang handal.
”Kalau ini dikawinkan, pembangunan Lombok Utara akan lebih bagus,” tandas Djohan Sjamsu.
Editor : Purnawarman
Artikel Terkait